Peran Perdagangan Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Perdangan
Internasional
Secara
umum, perdagangan internasional diartikan sebagai hubungan tukar-menukar barang
atau jasa yang saling menguntungkan antara suatu negara dan negara lain. Adanya
kelebihan dan kekurangan produksi inilah yang mendorong timbulnya perdagangan
internasional. Selain untuk menjual kelebihan produksi, perdagangan
internasional diperlukan untuk mengimpor kekurangan produksi. Contoh :
Indonesia kelebihan produksi bijih besi, tembaga, timah, kayu, rotan dan
sebagainya. Berdasarkan teori yang sebelumnya, faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya perdagangan internasional yaitu : perbedaan sumber daya alam yang
dimiliki, efisiensi (penghematan biaya produksi), tingkat teknologi yang
digunakan, dan selera.
Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari negara-negara yang melakukan perdagangan
internasional yaitu : meningkatkan kualitas konsumsi, mendatangkan devisa bagi
negara, membuka kesempatan kerja, menstabilkan harga-harga, mempercepat
transfer teknologi. Pada masa sekarang, orang membayar transaksi perdagangan
internasional dengan menggunakan valuta asing dan wesel asing, seperti :
Arrival drafts dan Date drafts. Ekspor dan impor merupakan kegiatan utama
perdagangan internasional. Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan
untuk mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara dan
memperdagangkannya di wilayah pabean negara lain. Impor adalah kegiatan
perdagangan suatu perusahaan untuk memasukan barang dari luar negeri untuk
diperdagangkan atau diperjualbelikan di dalam negeri.
Drs.
Deliarnov, M.Sc. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi 3. Jakarta :
Erlangga.
Perdangan
Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Bagi banyak negara, termasuk Indonesia, perdagangan
internasional sangat penting, yaitu sebagai motor penggerak perekonomian
nasional dengan melakukan perdagangan internasional maka akan diperoleh hal-hal
berikut.
·
Meningkatkan
Cadangan Valuta Asing (Devisa Negara)
Perdagangan ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan mata
uang asing (biasanya dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan pemasukan
devisa dalam bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk
membiayai impor. Selain itu, pemerintah juga menarik bea atas kegiatan
ekspor-impor. Bea yang dikenakan pada kegiatan ekspor-impor merupakan
pendapatan negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan
sektor-sektor ekonomi di dalam negeri.
·
Pertumbuhan
Output di Dalam Negeri dan Peningkatan Pendapatan Nasional
Lebih dari 63% kenaikan ekspor Januari-Agustus 2006
disebabkan oleh kenaikan komoditas-komoditas seperti karet dan barang dari
karet, bahan bakar mineral, tembaga, bijih timah, kerak dan abu logam, lemak
dan minyak hewan/nabati serta kertas/karton. Meningkatkan ekspor atas
komoditas-komoditas tersebut berarti pula meningkatkan produksi. Peningkatan
produksi berdampak pada peningkatan pendapatan. Negara yang memproduksi barang
dengan orientasi ekspor maka peningkatan permintaan dunia terhadap
produk-produknya akan member dorongan positif terhadap pertumbuhan produksi di
dalam negeri. Pertumbuhan output terjadi karena peningkatan produktivitas dari
faktor-faktor produksi yang digunakan seperti tenaga kerja dan barang modal
sehingga akan berdampak pula pada peningkatan pendapatan nasional.
·
Realokasi
Sumber Daya Produksi, Diversifikasi Output, dan Internal Returns To Scale dari
Perusahaan yang Mengekspor
Peningkatan produksi akan menyerap tenaga kerja yang lebih
banyak sehingga penggunaan sumber daya produksi dapat dioptimalkan. Misalnya,
pada bidang usaha konveksi, penggunaan mesin dapat dioptimalkan dengan
melakukan sistem jam kerja 3 shif. Dengan demikian, tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih banyak sehingga akan dicapai efisiensi kerja yang lebih
tinggi, antara lain efisiensi listrik; digunakan atau tidak tetap akan dikenai
biaya tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, waktu penyelesaian produksi juga
akan lebih cepat. Jadi, apakah yang dimaksud dengan realokasi sumber daya
produksi?, apakah dampaknya?
Realokasi sumber daya produksi adalah bahwa dengan adanya
kegiatan ekspor maka sumber daya produksi seperti sumber daya alam dan tenaga
kerja dapat digunakan secara optimal dengan cara direalokasikan ke
industri-industri yang melakukan ekspor tersebut. Dengan meningkatnya ekspor,
maka industri dapat terus mengembangkan diri dengan memproduksi jenis-jenis
barang lain sehingga tercipta diversifikasi produk. Bila perusahaan atau
industri dapat mencapai titik optimal (tingkat produktivitas atau efisiensi
kerja yang tinggi) maka akan membuat biaya produksi per satu unit output
menurun atau mencapai titik terendah (internal returns to scale).
·
Dapat
Mencukupi Kebutuhan Akan Barang-Barang dan Jasa yang Tidak Diproduksi di Dalam
Negeri
Ikan salmon mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi.
Sangat bagus dikonsumsi untuk anak. Sayang Indonesia tidak mampu
memproduksinya. Karena itu, Indonesia melakukan impor atas ikan salmon dari
Jepang. http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/01/peran-perdagangan-internasioanal.html
Dampak Perdangan Internasional
bagi Perekonomian Indonesia
·
Dampak
Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia
sebagai berikut:
1.
Terpenuhi kebutuhan akan berbagai
macam barang dan jasa.
2.
Penduduk di negara yang
bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan mu rah sebagai
akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
3.
Devisa negara meningkat.
4.
Terbukanya kesempatan kerja.
5.
Terciptanya persahabatan dan
kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
6.
Terdorongnya kegiatan ekonomi
dalam negeri.
·
Dampak
Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
1.
Mundurnya industri dalam negeri
jika masyarakat lebih menyukai produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Hal
ini menyebabkan pemerintah di berbagai negara melakukan kebijakan proteksi.
Kebijakan proteksi yang dikeluarkan pemerintah dapat berbentuk kuota, tarif,
dan subsidi.
2.
Munculnya ketergantungan
terhadap negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Dengan ada
ketergantungan tersebut, negara-negara maju dapat menetapkan
kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan negara berkembang seperti Indonesia.
http://pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/ekonomi/4287-dampak-perdagangan-internasional-bagi-perekonomian-indonesia.html
http://pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/ekonomi/4287-dampak-perdagangan-internasional-bagi-perekonomian-indonesia.html
Peran Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Hubungan
perdagangan yang dibina antara satu negara dan negara lainnya akan menimbulkan
manfaat secara ekonomi maupun non-ekonomi. Baik pengaruh ekonomis maupun
non-ekonomis dapat berdampak positif maupun negative bagi suatu negara.
1.
Pengaruh
Ekonomis
Pengaruh
perdagangan internasional pada kegiatan-kegiatan ekonomi, meliputi kegiatan
konsumsi dan produksi.
a. Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan
Konsumsi
Pengaruh
ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antara lain berupa
semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi. Dengan
adanya perdagangan internasional, barang yang tersedia di pasar bukan hanya
berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Akibat lainnya dari
perdagangan internasional terhadap kegiatan konsumsi ialah timbulnya demonstration
effect (pengaruh mencontoh). Misalnya, produk makanan fastfood (cepat
saji) yang merupakan kebiasaan makan di negara lain. Menjamurnya restoran fastfood di
Indonesia merupakan pengaruh dari meniru kebiasaan makan orang luar negeri.
b. Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan
Produksi
Perdagangan
Internasional memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi.
Perdagangan internasional akan mendorong setiap negara melakukan spesialisasi
sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang didasarkan pada
keunggulan, akan membuat suatu negara berusaha memproduksi dalam kualitas yang
lebih baik serta jumlah yang lebih banyak. Spesialisasi juga akan mendorong
peningkatan produktivitas atau keahlian pekerja. Semakin spesialisasi produksi
suatu negara maka semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya. Peningkatan
produktivitas berarti pekerjaannya lebih baik dan cepat sehingga produksi lebih
banyak dan berkualitas.
2.
Pengaruh
Non-ekonomis
Pengaruh
nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan,
aspek politik, dan aspek militer.
a. Perdagangan internasional dapat
membuka hubungan budaya antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan
mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
b. Dalam aspek pendidikan,
perdagangan internasional dapat meningkatkan hubungan kedua negara dengan cara
mengadakan pertukaran pelajar antarnegara, memberikan beasiswa untuk belajar di
suatu negara, atau memberikan bantuan untuk membangun sekolah-sekolah di negara
yang kurang mampu.
c. Aspek politik dari perdagangan
internasional ialah meningkatnya jalinan kerjasama antarnegara yang berdagang.
d. Perdagangan internasional dapat
menjadi pintu pembuka untuk kerjasama antarnegara dalam bidang militer,
misalnya untuk mengawasi penyelundupan barang-barang terlarang dan pembajakan
yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Yasin, Mohammad dan Sri Ethicawati.2007.
Ekonomi Pelajatan IPS Terpadu untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Deliarnov, M.Sc. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi 3. Jakarta :
Erlangga.
Yasin, Mohammad dan Sri Ethicawati.2007. Ekonomi Pelajatan IPS Terpadu untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact
Comments